Seribu Ulama Jatim Menolak Kedatangan Obama

By den_bagus on 07.40

komentar (0)

Filed Under:

ALLOHU AKBAR, pekik Takbir Ahad Siang ini(7/3) menggema dari Aula Mina Asrama Haji Sukolilo Surabaya dalam acara Majlis Al-Buhuts Al-Islamiyyah “Tolak Obama! Presiden Negara Penjajah”.

Analisa Politik yang disampaikan Ustadz Faiq Furqan, mempertajam pemahaman sungguh Barack Obama adalah presiden negara penjajah yang keji atas negeri-negeri Islam. Benar, politik pencitraan dan politik belah bambu merupakan agenda terselubung kedatangan Obama di negeri Islam Indonesia. Tebar pesona citra positif di satu negara muslim seperti Indonesia, untuk menutupi kekejian AS di negeri Islam seperti Irak, Afghanistan, Palestina, Pakistan dan lainnya.


Sementara itu, Ustadz Hisyam menegaskan sikap Islam terhadap kedatangan Obama, dengan satu sikap “Tolak Obama! Presiden Negara Penjajah”. Beliau menambahkan wajib kembalinya umat Islam dalam satu kepemimpinan Khilafah Islamiyah. Pernyataan serupa “Tolak Obama!” disampaikan juga oleh perwakilan ulama.

Kehadiran 1000 ulama inipun, mendapat peliputan berbagai media elektronik dan cetak. Seusai pembacaan dan penandatanganan sikap ulama’ oleh perwakilan ulama’ Jawa Timur, antara lain KH. Misbah halimin (Jombang), KH. Fakhrurozi (Nganjuk) KH. Mas’ud (Bojonegoro), KH. Bukhori (magetan) KH. Syu’aibi Chomaidi Alwi (Pamekasan), KH. Ali Abidin (Gresik), KH. Mashudi (Mojokerto) dan Ketua HTI DPD Jawa Timur, Ustadz Khoiri Sulaiman), diselenggarakan press conference di Media Center Hizbut Tahrir.

Dalam kesempatan itu Ketua HTI DPD Jawa Timur, didampingi KH. Abdulloh, Pengasuh Ponpes Nurul Ulum Jember dan beberapa jajaran HTI DPD Jatim Ustadz Agus S. Ar-Ramadhan , Ustadz Fikri A. Zudiar, Ustadz Muhammad Ismail, menegaskan kembali penolakan Hizbut Tahrir atas kedatangan Obama karena sejatinya dia adalah kepala negara penjajah. Beliau menambahkan, selain diselengarakan si Surabaya, Majlis ini juga dilaksanakan di Student Center Universitas Brawajiya Malang, dengan diikuti 400 lebih ulama dari Malang dan sekitarnya. Ustadz Fikri menambahkan kesiapan aksi pada Ahad mendatang (14/3) yang dipusatkan di depan Konjen AS, Tolak Obama! Presiden negara penjajah.

Walhasil, terpancar semangat dari wajah para ulama’ seusai mengikuti majlis ini, secara tegas Tolak Obama!. Para Ulama’ mendukung sepenuhnya perjuangan Syariah dan Khilafah. ALLOHU AKBAR. (hti press)
Selengkapnya...

Benarkah Pendapat Khilafah Rapuh?

By den_bagus on 07.27

komentar (0)

Filed Under:


Dalam debat di Today’s Dialogue Metro TV, salah satu pembicara yang dikenal dari kelompok liberal dengan arogan mengatakan bahwa dasar teologis kewajiban khilafah rapuh. Pernyataan seperti ini bisa dimengerti karena muncul dari seorang yang selama ini dikenal alergi dan getol menyerang syariah Islam.Sementara itu para ulama yang diakui dan terpandang dalam Islam dalam berbagai kitab mereka justru dengan tegas menyatakan kewajiban penegakan Khilafah ini. Wajibnya khilafah bukanlah pendapat Hizbut Tahrir saja, atau Syekh Taqiyuddin an Nabhani saja. Jadi pandangan Khilafah tidak wajib, tidak punya landasan teologis justru pandangan aneh dan asing.

Perlu dicatat disamping menggunakan istilah Khilafah, para ulama juga menggunakan istilah Imam atau Imamah yang maknanya adalah sama. Pendapat Imam Ar-Razi mengenai istilah Imamah dan Khilafah dalam kitab Mukhtar Ash-Shihah hal. 186 :

الخلافة أو الإمامة العظمى ، أو إمارة المؤمنين كلها يؤدي معنى واحداً ، وتدل على وظيفة واحدة و هي السلطة العيا للمسلمين

“Khilafah atau Imamah ‘Uzhma, atau Imaratul Mukminin semuanya memberikan makna yang satu [sama], dan menunjukkan tugas yang satu [sama], yaitu kekuasaan tertinggi bagi kaum muslimin.” (Lihat Muslim Al-Yusuf, Daulah Al-Khilafah Ar-Rasyidah wa Al-‘Alaqat Ad-Dauliyah, hal. 23; Wahbah Az-Zuhaili, Al-Fiqh Al-Islami wa Adillatuhu, Juz 8/270).

Pendapat serupa dari Imam Ibnu Khaldun dalam Al-Muqaddimah hal. 190 :

وإذ قد بينا حقيقة هذا المنصف وأنه نيابة عن صاحب الشريعة في حفظ الدين وسياسة الدنيا به تسمى خلافة وإمامة والقائم به خليفة وإمام

“Telah kami jelaskan hakikat kedudukan ini [khalifah] dan bahwa ia adalah pengganti dari Pemilik Syariah [Rasulullah SAW] dalam menjaga agama dan mengatur dunia dengan agama. [Kedudukan ini] dinamakan Khilafah dan Imamah, dan orang yang melaksanakannya [dinamakan] khalifah dan imam.” (Lihat Ad-Dumaiji, Al-Imamah Al-‘Uzhma ‘Inda Ahl As-Sunnah wa Al-Jama’ah, hal. 34).

Berikut ini kami kutipkan beberapa pendapat ulama tentang wajibnya Khilafah :

Imam an Nawawi dalam Syarh Shohih muslim menulis :

أَجمعوا عَلَى اَنَّهُ يَجِب عَلَى الْمُسْلِمِيْنَ نَصْب خَلِيْفَة.

Mereka (para Imam Madzhab) sepakat wajib bagi kaum muslimin mengangkat Kholifah

Imam al Mawardi mengatakan :

قال الإمام الماوردي في الأحكام السلطانية ص 5: عقد الامامة لمن يقومُ بها في الأمة واجب بالاجماع

Mengangkat Imam (Kholifah) bagi yang menegakkanya ditengah-tengah umat merupakan kewajiban berdasarkan ijma’

Al-imam Al-qurthubi ketika menafsirkan ayat 30 dari surah Al-baqarah:

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً

Menulis :

… هذه الآية أصل في نصب إمام وخليفة يسمع له ويطاع، لتجتمع به الكلمة، وتنفذ به أحكام الخليفة. ولا خلاف في وجوب ذلك بين الامة ولا بين الائمة إلا ما روي عن الاصم (1) حيث كان عن الشريعة أصم، وكذلك كل من قال بقوله واتبعه على رأيه ومذهبه،

…ayat ini pokok (yang menegaskan) bahwa mengangkat imam dan khalifah untuk didengar dan dita’ati, untuk menyatukan pendapat serta melaksanakan, melalui khalifah, hukum-hukum tentang khalifah. Tidak ada perbedaan tentang wajibnya hal tersebut diantara umat, tidak pula diantara para imam kecuali apa yang diriwayatkan dari Al-asham[1], yang menjadi syariat Asham, dan begitu pula setiap orang yang berkata dengan perkataannya serta orang yang mengikuti pendapat dan madzhabnya

[1] Al-asham adalah salah satu tokoh senior Mu’tazilah, nama lengkapnya adalah Abu Bakar Al-asham

Adapun tentang kewajiban ditengah kaum muslimin terdapat satu Kholifah ditegaskan juga oleh para ulama antara lain :

ونعيد هنا ما قرره كتاب (الفقه على المذاهب الأربعة) 5/416: (اتفق الأئمة رحمهم الله تعالى على أن الإمامة فرض، وأنه لا بد للمسلمين من إمام يقيم شعائر الدين وينصف، المظلومين من الظالمين، وعلى أنه لا يجوز أن يكون على المسلمين في وقت واحد في جميع الدنيا إمامان، لا متفقان ولا مفترقان).

Penulis buku الفقه على المذاهب الأربعة) )mengatakan : telah sepakat para Imam Madzhab semoga Allah merahmati mereka tentang kewajiban imamah (khilafah)…dan tidak boleh bagi kaum muslimin dalam waktu yang sama di seluruh dunia terdapat dua imam..

وقال النووي في شرح مسلم ج 12/232: (واتفق العلماء على أنه لا يجوز أن يعقَدَ لخليفتين في عصر واحد سواء اتسعت دار الإسلام أم لا)

Imam An Nawawi dalam syarh shohih muslim mengatakan :

Telah sepakat para ‘ulama bahwa tidak boleh diangkat dua orang kholifah dalam waktu yang sama , sama saja apakah Darul Islam itu luas atau tidak

Kutipan diatas hanya sebagian saja dari pendapat ulama yang mereka gali berdasarkan al Qur’an, As Sunnah serta ijma’ sahabat.khilafahstuff.com
Selengkapnya...

 Blog Terbaik News & Journalism - Top Blogs Philippines Malaysian Topsites - TopMalaysia.OrG Journalist Blogs - Blog Catalog Blog Directory Indonesian Muslim Blogger