I'm Sorry, It's not a Choice but It's a Fate

By den_bagus on 20.00

Filed Under:


oleh : Felix Siauw
to see beyond the eyes can see
to believe beyond the beliefs can believe
to inspire beyond the inspiration

Itu sedikit yang akan Anda dapatkan ketika membeli buku saya yang pertama (promosi mode: ON hehehe), setidaknya itulah yang menjadi harapan saya ketjavascript:void(0)ika orang membaca buku saya. Saya harapkan pembaca buku saya mulai untuk melihat lebih dari dengan mata, meyakini lebih dari kepercayaannya dan terinspirasi lebih. Tercermin dari cover buku yang saya desain sendiri, bahwa suatu saat bisyarah rasulullah akan digenapi. Takluknya Roma yang melambangkan takluknya dunia barat.
Orang yang pertama yang langsung saya berikan buku ini setelah terbit adalah ayah saya. Setelah 2 hari ayah saya menemui saya dan berkata:

“Lix, pak Tomi (bukan nama yang sebenarnya), bilang kalo dia nggak yakin sama 2 hal dalam buku ini”.


“Yang mana pi?” jawab saya.


“Ini, 1. Kota Roma akan takluk di tangan kaum muslim, dan 2. Jakarta akan rata dengan Islam”.


Saya cuma nyengir. Lalu berkata:
“Justru untuk itulah bukunya saya tulis, supaya orang jadi yakin, baca dulu nanti yakin”.


Diluar dugaan teman ayah saya yang muslim lalu berkata pada ayah saya:
“Ya wajarlah pak, shalat aja pak Tomi nggak, gimana mau percaya?! heheheh..”.


Terkadang lucu memang melihat muslim yang sekarang. Benar-benar sudah terlepas dari akar pemahaman Islamnya. Perkara-perkara pasti dijadikan nisbi, perkara nisbi dijadikan pasti. Aneh!. Perkara bisyarah rasulullah adalah perkara wahyu, dan wahyu adalah perkara Allah, maka mari sedikit saya yakinkan kembali semua manusia bahwa urusan wahyu adalah urusan kepastian.

Perlu kita perhatikan bahwa Allah di dalam al-Qur’an, ketika menjelaskan perihal janji akan kekuasaan kaum muslim atau penaklukkan kaum muslim, selalu menutupnya dengan kalimat “wa Allahu ‘ala kulli syai’in qadiir!” – “Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”. Misalnya dalam ayat ini:

وَمَا أَفَاءَ اللَّهُ عَلَى رَسُولِهِ مِنْهُمْ فَمَا أَوْجَفْتُمْ عَلَيْهِ مِنْ خَيْلٍ وَلا رِكَابٍ وَلَكِنَّ اللَّهَ يُسَلِّطُ رُسُلَهُ عَلَى مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Dan apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya (dari harta benda) mereka, maka untuk mendapatkan itu kamu tidak mengerahkan seekor kuda pun dan (tidak pula) seekor unta pun, tetapi Allah yang memberikan kekuasaan kepada Rasul-Nya terhadap siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu (QS al-Hasyr [59]: 6)

Kata قدير berasal dari kata قدر yang berarti: mampu, berkuasa, menentukan, menetapkan. Seringkali kita mendengar kata qadarullah - قدَرُ اللهِ yang berarti ketetapan Allah atau taqdir Allah. Artinya dalam ayat tadi dimana Allah menutupnya dengan وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ bisa bermakna bahwa “Allah Maha Menetapkan atau Mentaqdirkan segala sesuatu”. Artinya penaklukkan dan kekuasaan yang akan diberikan Allah pada Rasul-Nya dan pada mukmin adalah sudah ditetapkan dan ditaqdirkan oleh-Nya yang Maha Menetapkan dan Maha Kuasa atas segala sesuatu

Perhatikan pembahasan Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya tentang ayat janji Allah ini:

وَأُخْرَى لَمْ تَقْدِرُوا عَلَيْهَا قَدْ أَحَاطَ اللَّهُ بِهَا وَكَانَ اللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرًا
Dan (Allah telah menjanjikan pula kemenangan-kemenangan) yang lain (atas negeri-negeri) yang kamu belum dapat menguasainya yang sungguh Allah telah menetapkan-Nya. Dan adalah Allah Maha Kuasa (Maha Menetapkan) atas segala sesuatu (QS al-Fath [48]: 21)

أي وغنيمة أخرى وفتحا آخر معينا لم تكونوا تقدرون عليها قد يسرها الله عليكم وأحاط بها لكم فإنه تعالى يرزق عباده المتقين له من حيث لا يحتسبون...
...وقال قتادة : هي مكة واختاره ابن جرير وقال ابن أبي ليلى والحسن البصري : هي فارس والروم , وقال مجاهد : هي كل فتح وغنيمة إلى يوم القيامة . وقال أبو داود الطيالسي حدثنا شعبة عن سماك الحنفي عن ابن عباس رضي الله عنهما " وأخرى لم تقدروا عليها قد أحاط الله بها " قال هذه الفتوح التي تفتح إلى اليوم

Menunjukkan bahwa akan ada ghanimah dan kemenangan lain yang akan datang, yang saat itu belum datang pada muslim saat itu, Allah akan menjadikannya dibawah kekuasaan kaum muslim dan Dia menetapkan semua kemenangan itu untuk kaum muslim. Sesungguhnya, Allah Ta’ala mencukupkan rizqi hamba-Nya yang bertakwa dari jalan yang tidak diduga-duga…

…Qatadah mengatakan, sebagian ayat ini mengacu pada penaklukkan Makkah, dan pendapat ini disetujui oleh Ibnu Jarir. Ibnu Abi Laila dan Al-Hasan Al-Basri mengatakan bahwa ayat ini mengacu pada penaklukkan Persia dan Roma, sedangkan Mujahid mengatakan bahwa ayat ini mengacu pada semua kemenangan dan ghanimah, sampai hari kiamat. Abu Dawud At-Tayalisi menceritakan bahwa Ibnu `Abbas mengomentari ayat ini dengan kata-kata “Semua kemanangan yang kita dapat sampai dengan saat ini” (Tafsir Ibnu Katsir Surat al-Fath [48]: 21)

Dan perhatikan lagi ayat Allah berkenaan dengan perang Bani Quraizhah yang terjadi pasca perang Khandaq (perang Ahzab):

وَأَوْرَثَكُمْ أَرْضَهُمْ وَدِيَارَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ وَأَرْضًا لَمْ تَطَئُوهَا وَكَانَ اللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرًا
Dan Dia mewariskan kepada kamu tanah-tanah, rumah-rumah dan harta benda mereka, dan (begitu pula) tanah yang belum kamu injak. Dan adalah Allah Maha Kuasa terhadap segala sesuatu (QS al-Ahzab [33]: 27)


Ayat ini menceritakan bagaimana kemenangan besar dan luar biasa yang didapatkan oleh kaum muslim setelah sebelumnya mereka diuji Allah dengan ketakutan yang sangat mencekam, kekuatiran memuncak dan kengerian yang sangat pada saat perang Khandaq dan perang Ahzab. Firman Allah:

إِذْ جَاءُوكُمْ مِنْ فَوْقِكُمْ وَمِنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَإِذْ زَاغَتِ الأبْصَارُ وَبَلَغَتِ الْقُلُوبُ الْحَنَاجِرَ وَتَظُنُّونَ بِاللَّهِ الظُّنُونَا هُنَالِكَ ابْتُلِيَ الْمُؤْمِنُونَ وَزُلْزِلُوا زِلْزَالا شَدِيدًا وَإِذْ يَقُولُ الْمُنَافِقُونَ وَالَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ مَا وَعَدَنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ إِلا غُرُورًا
(Yaitu) ketika mereka datang kepadamu dari atas dan dari bawahmu, dan ketika tidak tetap lagi penglihatan (mu) dan hatimu naik menyesak sampai ke tenggorokan dan kamu menyangka terhadap Allah dengan bermacam-macam purbasangka.Di situlah diuji orang-orang mukmin dan digoncangkan (hatinya) dengan goncangan yang sangat. Dan (ingatlah) ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya berkata: "Allah dan Rasul-Nya tidak menjanjikan kepada kami melainkan tipu daya".(QS al-Ahzab [33]: 10-12)


Demikianlah Allah swt menguji hamba-Nya dengan cara yang Dia kehendaki. Agar disitu terlihat siapa yang benar-benar meyakini janji-Nya dan siapa yang mendustai bahkan mengadakan prasangka-prasangka buruk kepada Allah. Prasangka buruk tersebut adalah: “Menyangkan bahwa Allah mengingkari janji-Nya”

Singkat kata, didepan mata kita memang banyak hal yang membuat kita ngeri, kuatir, takut. Tapi pilihannya selalu cuma 2: Mau mundur atau maju? Mau banyak prasangka atau percaya?. Look Beyond The Eyes, Believe beyond Beliefs, Inspired Beyond The inspiration!

Terakhir kali, saya cuma bisa bilang sama orang-orang yang masi ragu:

Sori ya,
pembebasan Roma bukan pilihan kaum Mukmin
pembebasan Roma itu taqdir yang sudah ditetapkan bagi Mukmin
وَكَانَ اللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرًا
sumber

0 komentar for this post

Posting Komentar

 Blog Terbaik News & Journalism - Top Blogs Philippines Malaysian Topsites - TopMalaysia.OrG Journalist Blogs - Blog Catalog Blog Directory Indonesian Muslim Blogger