Bahkan Anjing Zionis Israel Sekejam Tuannya
By den_bagus on 18.11
Filed Under:
KOTA GAZA (Suaramedia) – “Ya Allah, saya belum pernah menyaksikan kejadian mengerikan seperti ini”, jerit Kayed Abu Aukal.
Dokter penyelamat juga tidak percaya apa yang dia saksikan beberapa hari lalu, bukti kekejian Israel yang semakin tak terkendali.
Seorang gadis Palestina berusia 4 tahun, Shahd, sudah tidak dapat dikenali lagi. Bocah tak bersalah itu tewas kala pasukan Israel melemparkan granat di pekarangan rumahnya di kamp pengungsian Jabalya di Utara Jakur Gaza, ketika dia sedang asyik bermain.
Namun ketika orang tuanya berusaha menyelamatkan gadis mereka yang telah bersimbah darah tersebut, pasukan Israel malah berusaha menjauhkan mereka.
Selama lima hari gadis itu tetap terkapar di pekarangan rumahnya, dengan beberapa anjing pasukan Israel yang siap menyantapnya.
“Anjing-anjing itu hanya menyisakan beberapa bagian tubuh”, kata Abu Aukal sambil menangis tak percaya. “Kami pernah menyaksikan kejadian yang menyayat hati selama 18 hari. Kami berusaha menyelamatkan anak-anak yang terbakar, namun kami belum pernah menyaksikan kejadian sekeji ini”.
Selama lima hari, usaha keras kakak dan sepupu Shahd untuk menyelamatkan tubuhnya begitu sia-sia karena lagi-lagi pasukan Israel menembaki mereka sehingga mereka kesulitan.
Menyaksikan tubuh mungil itu habis dikoyak anjing pasukan Israel yang membabi buta, satu lagi bukti semakin menggilanya Israel.alt
Mereka akhirnya berhasil mencapai tubuh Shahd lima hari kemudian, yang menambah daftar korban tewas yang saat ini telah mencapai 920 sejak serangan besar-besaran Zionis Israel pada 27 Desember lalu.
Omran Zayda, seorang tetangga yang menyaksikan langsung kejadian itu, mengatakan pasukan Israel mengetahui pasti apa yang mereka lakukan.
“Pasukan Israel berusaha memisahkannya dengan keluarganya meski mereka tahu anjing-anjing mereka yang kelaparan akan menghabisinya”, katanya lirih.
“Mereka tidak hanya membunuh anak-anak, namun mereka melakukannya dengan cara yang sangat keji dan tidak ber-prikemanusiaan”.
Keterangan Zayda, bahkan kamera, tidak dapat menjelaskan dengan pasti bagaimana kejadian mengenaskan semacam itu dapat terjadi.
“Anda bahkan tidak dapat membayangkan apa yang anjing-anjing itu lakukan terhadap gadis tak bersalah itu”.
Beberapa orang mengatakan kejadian seperti itu bukanlah yang pertama kalinya terjadi.
Di Jabalya, ketika keluarga Abd Rabu berusaha memakamkan tiga orang anggota keluarganya, tiba-tiba pasukan Israel datang dan memberondong mereka, menurut penuturan beberapa saksi mata.
“Kejadian tersebut sangat kejam dan diluar akal manusia”, kata Abd Rabu, seorang paman korban.
“Anak-anak kami tewas dengan mengenaskan, bahkan kami belum sempat memakamkan mereka”, tangisnya.
“Pasukan Israel melepaskan anjing-anjing mereka, menjadikan anak-anak kami sebagai makanannya. Apa yang mereka lakukan rasanya tidak ada puasnya”.
Sementara itu, Agresi Zionis Israel dari darat, laut dan udara terus berlanjut di seluruh wilayah Jalur Gaza. Mereka menggempur rumah-rumah dan fasilitas sipil Palestina. Korban agresi Israel terus bertambah. Hingga hari yang ke ke-18, Selasa (13/01) pagi, sudah lebih dari 935 orang Palestina gugur dan lebih 4300 lainnya terluka.
Direktur Pelayanan Ambulan dan Emergency Departemen Kesehatan Palestina, Dr. Muawiyah Husnain, kepada koresponen Infopalestina, Selasa (13/01), mengatakan bahwa jumlah korban meninggal hingga saat ini sudah mencapai 935 syuhada, 286 di antaranya anak-anak dan 95 wanita. Selebihnya kebanyakan adalah warga sipil. Pesawat-pesawat tempur Israel, pasukan artileri dan kapal laut Israel terus menggempur rumah-rumah warga dan daerah-daedah padat penduduk di Jalur Gaza.
Menurut Husnain, jumlah korban luka akibat agresi Zionis Israel yang terus berlanjut ke Jalur Gaza sudah mencapai lebih dari 4300 orang. 375 di antaranya mengalami luka sangat parah. Dia menjelaskan di antara korban luka ada 1490 anak dan 690 wanita.
Dia menjelaskan bahwa sampai saat ini sudah 13 anggota tim medis yang gugur akibat serangan Israel yang disengaja, dan 32 lainnya luka-luka. Sebanyak 15 mobil ambulan dan sejumlah mobil regu penolong dihancurkan bom-bom Israel.alt
Menteri Kesehatan Palestina Dr. Baseem Naeem sebelumnya telah menegaskan bahwa korban pembantaian terbuka yang dilakukan Zionis Israel di Jalur Gaza sejak hari Sabtu (27/12), terus bertambah banyak. Terlebih ada ratusan korban luka yang dalam kondisi kritis dan puluhan lainnya masih di bawah puing-puing reruntuhan.
Naeen menegaskan persediaan obat-obatan dan kebutuhan medis lainnya sangat kurang untuk menghadapi kondisi darurat ini. Dia mengungakapkan ada 105 jenis obat-obatan utama yang stoknya nol, 225 kebutuhan medis lainnya stoknya juga nol. Sementara itu 93 bahan khusus laboratoriam stoknya juga nol.
Naeem mengatakan 50% mobil ambulan tidak bisa beroperasi karena tidak ada gas dan bahan bakar akibat blockade. Saat ini juga sangat dibutuhkan pembangkit listrik. Naeem menegaskan semua itu sudah terjadi sejak sebelum pembantaian yang dimulai Israel Sabtu lalu dan akibat blockade Israel.
Dia menyatakan pasukan penjajah Zionis Israel tidak hanya menggempur isntitusi-institusi dan gedung-gedung namun mulai juga mengempur fasilitas-fasilits sipil dan rumah-rumah warga. Ada puluhan peringatan untuk mengosongkan rumah dan ancaman kepada para warga rumah-rumah mereka akan dihancurkan di atas kepala mereka.
Dia meminta pengiriman tim medis Arab dan rumah sakit-rumah sakit lapangan untuk membantu pengobatan korban luka di saat-saat korban tiba. Dia mengimbau Negara-negara Arab untuk mengirim obat-obatan dan kebutuhan medis secepatnya dan mengganti kekurangan mobil ambulan dengan mengirim mobil ambulan yang siap beroperasi[suaramedia]
0 komentar for this post